ketika menjadi kontroversi dunia dan didesak agar menghentikan program senjata nuklir, Iran justru menunjukkan langkah berani. Negara di kawasan Teluk itu kemarin (27/9) melakukan uji coba dengan menembakkan tiga rudal jarak pendek ke udara.
Uji coba itu, tampaknya, menjadi indikasi bahwa Republik Islam Iran memulai permainan perang (war games). Itu terjadi hanya dua hari setelah Badan Energi Atom Internasional atau IAEA (lembaga pengawas nuklir PBB) membeberkan bahwa Iran sedang membangun pabrik kedua pengayaan uranium.
Bahkan, hari ini (28/9) Iran berencana meluncurkan rudal jarak jauh yang diperkirakan bisa menjangkau 1.300-2.000 km. Dengan daya jangkau itu, misil Iran tersebut dapat mencapai wilayah Israel, pangkalan militer AS di Teluk, sebagian negara-negara Arab, dan sebagian Eropa, termasuk sebagian besar wilayah Turki.
''Besok (hari ini) kami akan mengadakan uji coba misil jarak jauh Shahab-3,'' ujar Hossein Salami, komandan Angkatan Udara pasukan elite Iran Garda Revolusi, kepada stasiun televisi pemerintah Press TV kemarin.
Press TV dan stasiun TV Al Alam berhasil menangkap gambar dan momen peluncuran tiga misil jarak pendek Tondar-69 dan Fateh-110 serta Zelzal. Tak dirinci data tentang rudal-rudal tersebut. Hanya disebutkan bahwa ketiga misil itu termasuk rudal darat ke darat berjarak (berjangkauan) pendek.
Laporan lain menyebutkan bahwa Iran menguji coba dua rudal jarak pendek maupun peluncur rudal ganda dengan target terpisah dalam latihan hari pertama. Dalam tayangan televisi, rudal-rudal itu terlihat diluncurkan di lokasi mirip gurun. Begitu diluncurkan, hanya tersisa jejak asap dan debu. ''Uji coba rudal itu berlangsung sukses,'' ungkap laporan tersebut, lantas menyebut rudal darat ke darat Fateh (kemenangan) dan rudal laut Tondar (guntur).
''Latihan itu bertujuan mempertahankan dan meningkatkan kemampuan angkatan bersenjata (Iran) dalam menangkal ancaman musuh,'' kata pernyataan Garda Revolusi seperti dikutip Press TV.
Salami menuturkan bahwa uji coba misil jarak pendek tersebut menggunakan peluncur multiple untuk kali pertama. Kantor berita Fars memaparkan bahwa peluncur itu bisa digunakan untuk menembakkan dua rudal dengan target terpisah secara bersamaan.
Rudal Tondar-69 memiliki jarak jangkau 150 km, sedangkan Fateh-110 bisa mencapai 193 km. Tidak ada penjelasan soal rudal Zelzal.
Untuk peluncuran rudal jarak menengah, Iran telah mempersiapkan Shahab-1 dan Shahab-2. Selanjutnya, giliran misil jarak jauh Shahab-3.
Sebelumnya, misil Shahab-3 (Meteor-3) telah diuji coba beberapa kali. Kali pertama rudal tersebut diluncurkan Juli 2008. Garda Revolusi berani memastikan bahwa Shahab-3 sudah mengalami berbagai modifikasi hingga mampu mencapai jarak 2.500 km.
Negara-negara Barat menuding pengembangan misil Shahab tersebut ditujukan agar nanti mampu membawa hulu ledak nuklir sekaligus mengancam keamanan mereka dan sekutunya. Pengembangan Shahab-3 juga dipandang sebagai penegasan sikap pemerintah Iran yang tidak senang atas tuduhan yang dilayangkan Presiden Barack Obama dalam Sidang Umum PBB Jumat lalu (25/9).
Tetapi, Garda Revolusi membantah keras tuduhan tersebut. ''Latihan ini mengandung pesan bersahabat untuk negara-negara yang bersahabat. Bagi negara yang mengintimidasi kami, (pengembangan rudal) itu berarti menghancurkan permusuhan,'' tandas Hossein Salami sebagaimana dilansir AFP.
Garda Revolusi juga menegaskan bahwa Iran tidak akan meluncurkan tipe rudal baru apa pun selama latihan militer yang diperkirakan berlangsung hingga beberapa hari. Kalau Iran dapat menambah sejumlah rudal baru, itu bisa memicu konflik jangka panjang. Apalagi, pemerintah Iran telah menegaskan sikapnya guna merespons serangan apa pun yang kemungkinan dilancarkan AS dan Israel.
Kabar peluncuran misil Iran itu muncul dua hari setelah Presiden AS Barack Obama mengungkapkan temuan intelijen tentang pusat pengayaan uranium rahasia milik Iran di Qom dalam jumpa pers di KTT G-20 di Pittsburgh, AS, Jumat lalu (25/9). IAEA juga membeberkan data yang sama.
Iran mengakui adanya reaktor nuklir di Kota Qom, sekitar 160 km barat daya Teheran. Reaktor nuklir Iran yang lain berada di Natanz, Provinsi Isfahan.
Iran bersikukuh mempertahankan program nuklir. Negara itu juga menegaskan akan mempertahankan level pengayaan uraniumnya maksimal lima persen atau lebih rendah daripada level bom atom. Reaktor Qom akan memproduksi 150-300 kg uranium dengan pengayaan sampai 20 persen. Itu diperlukan untuk reaktor riset di sana.
Presiden Mahmud Ahmadinejad telah menegaskan bahwa reaktor nuklir Iran, termasuk yang berada di Qom, tidak melanggar regulasi PBB. Reaktor itu juga dinyatakan terbuka untuk diinspeksi para pakar PBB. Pengakuan Ahmadinejad tentang reaktor nuklir Iran justru menjadi modal bagi dunia internasional untuk menekan negara tersebut. Terutama, bagi AS saat berdialog dengan wakil Iran di Jenewa, Swiss, pada 1 Oktober.
http://www.jawapos.com/halaman/index.php?act=detail&nid=92489
0 komentar:
Posting Komentar
Tinggalin komentar yaw, no SPAM please and isi Url hanya pada kolom Url, no Post.. ^_^v
NegeriAds.com solusi berpromosi
Promosi produk dengan negeriads.com solusi berpromosi
Berpromosi di negeriads.com solusi berpromosi | negeriads.com
..::TERIMAKASIH::..